Kamis, 31 Mei 2012

ANALISA KREDIT


Analisis kredit adalah suatu proses analisis kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan rasio
rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar.

Sedikitnya ada 5 aspek yang harus dianalisis dalam menganalisis kredit, antara lain :
1. Aspek Manajemen

2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Teknis
4. Aspek Keuangan
5. Aspek Legalitas dan Agunan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelesaian kredit ,terlebih dahulu harus terpenuhinya Prinsip 6 C’s Analysis, yaitu sebagai berikut:
1. Character
Character adalah keadaan watak dari nasabah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
Sebagai alat untuk memperoleh gambaran tentang karakter dari calon nasabah tersebut, dapat ditempuh melalui upaya antara lain:
a.       Meneliti riwayat hidup calon nasabah;
b.      Meneliti reputasi calon nasabah tersebut di lingkungan usahanya;
c.       Meminta bank to bank information (Sistem Informasi Debitur);
d.      Mencari informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon nasabah berada;
e.      Mencari informasi apakah calon nasabah suka berjudi;
f.        Mencari informasi apakah calon nasabah memiliki hobi berfoya-foya.
2. Capital
Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon nasabah. Semakin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon nasabah dalam menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin dalam memberikan kredit. Modal sendiri juga diperlukan bank sebagai alat kesungguhan dan tangung jawab nasabah dalam menjalankan usahanya karena ikut menanngung resiko terhadap gagalnya usaha. Dalam praktik, kemampuan capital ini dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban untuk menyediakan self-financing, yang sebaiknya jumlahnya lebih besar daripada kredit yang dimintakan kepada bank.
 3. Capacity
Capacity adalah kemampuan yang dimiliki calon nasabah dalam menjalankan usahanya guna memperoleh laba yang diharapkan. Kegunaan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana calon nasabah mampu untuk mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya.
Pengukuran capacity tersebut dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan berikut ini:
a.       Pendekatan historis, yaitu menilai past performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.
b.      Pendekatan finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus
c.       Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank.
d.      Pendekatan manajerial, yaitu menilai sejauh mana kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.
e.      Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan , administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada kemampuan merebut pasar.
4. Collateral
Collateral adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai agunan terhadap kredit yang diterimanya. Collateral tersebut harus dinilai oleh bank untuk mengetahui sejauh mana resiko kewajiban finansial nasabah kepada bank. Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentuk kebendaan tetapi juga collateral yang tidak berwujud seperti jaminan pribadi (borgtocht), letter of guarantee, letter of comfort, rekomendasi dan avalis.
5. Condition of Economy
Condition of Economy, yaitu situasi dan kondisi politik , sosial, ekonomi , budaya yeng mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya memengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk mendapat gambaran mengenai hal tersebut, perlu diadakan penelitian mengenai hal-hal antara lain:
a.       Keadaan konjungtur
b.      Peraturan-peraturan pemerintah
c.       Situasi, politik dan perekonomian dunia
d.      Keadaan lain yang memengaruhi pemasaran 
6. Constraint
Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata. Dari keenam prinsip diatas, yang paling perlu mendapatkan perhatian account officer adalah character, dan apabila prinsip ini tidak terpenuhi, prinsip lainnya tidak berarti. Dengan perkataan lain, permohonannya harus ditolak
Kredit berdasarkan tujuan penggunaannya, kita bagi dalam 2 kategori, yaitu :
1. Kredit Produktif
2. Kredit Konsumtif.

Pendekatan-pendekatan atau metode-metode yang biasa kita pakai dalam menganalisis kredit modal kerja adalah Turn Over Method, sedangkan untuk menganalisis kredit investasi adalah PP Method, NPV Method dan IRR Method.
Penggunaan pendekatan-pendekatan tersebut tentunya didasarkan dari data keuangan perusahaan yaitu laporan necara dan laba rugi perusahaan yang diberikan kepada bank.

Demikian gambaran singkat mengenai analisis kredit, dan untuk lebih jauh lagi mengenai analisis kredit ini, teman-teman bisa mempelajari lewat buku "Analisis Kredit" dan "Analisa Laporan Keuangan”.
Tujuan dari adanya Analisa Kredit

Tujuan dari adanya analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman. Analisis dan evaluasi kredit sekurang-kurangnya meliputi informasi sebagai berikut :
a.Identitas pemohon Identitas tersebut mencakup nama pemohon, dimisili, bentuk usaha, jenis usaha, susunan pengurus, legalitas usaha.
b.Tujuan permohonan kredit Tujuan tersebut mencakup jumlah kredit, obyek yang dibiayai, jangka waktu kredit, kebutuhan kredit.
c.Riwayat hubungan bisnis dengan bank Hal tersebut mencakup saat mulai, bidang hubungan bisnis, nilai transaksi bisnis, kualitas hubungan bisnis, jumlah total nilai hubungan bisnis.
d.Analisis 6C kredit Analisis ini mencakup analisis watak, analisis kemampuan, analisis modal, analisis kondisi/prospek usaha, analisis agunan kredit.




Senin, 30 April 2012

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR

Perubahan dalam laba kotor (gross profit)perlu dianalisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan tersebut, baik perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang merugikan (penurunan).
• Pada dasarnya perubahan laba kotor itu
disebabkan oleh 2 faktor yaitu :
1.Faktor Penjualan
2.Faktor Harga PokokPenjualan
Laba kotor = Penjualan - HPP
 1. Hasil penjualan dapat disebabkan oleh :
• - a. perubahan harga jual persatuan produk
• - b. Perubahan kuantitas atau volume produk
yang dijual/dihasilkan.
 2.Perubahan Harga Pokok Penjualan dapat
disebabkan :
• -a. Perubahan harga pokok rata-rata
persatuan
• - b. Perubahan kuantitas atau volume produk
yang dijual.

Faktor Penyebab Perubahan Laba Kotor :
1. Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance).
2. Perubahan Kwantitas produk yang dijual  (sales volume variance).
3. Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk (cost price variance)
4. Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume variance)

1. Sales Price Variance
• Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan
harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya.
• (HJ2 – HJ1)K2
• HJ1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
• HJ2 = Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya.
• K2 = Kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya dijual
• Apabila (HJ2 –HJ1) menunjukan angka positif berarti ada kenaikan harga, menguntungkan.
• Sebaliknya bila (hj2-hj1) negatif berarti ada penurunan harga jual dan menunjukan keadaan yang merugikan.

2. Sales Volume Variance
• Perubahan kuantitas produk yang dijual yaitu adanya perbedaan antara kuantitas produk yang
direncanakan/tahun sebelumnya dengan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual (direalisir).
• (K2 – K1) HJ1
• K2 = Kuantitas penjualan sesungguhnya
• K1 = Kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
• HJ 1= Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan (tahun sebelumnya)
• Bila (K2 –K1) menghasilkan angka positif berarti adanya peningkatan penjualan, menguntungkan.
• Bila (K2 – K1) negatif menunjukan adanya penurunan kuantitas penjualan, merugikan.

3. Cost Price Variance
• Perubahan Harga Pokok Penjualan Persatuan Yaitu adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk menurut budget atau tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya.
• (HPP2 – HPP1) K2
• HPP2 = HPP yang sesungguhnya
• HPP1 = HPP menurut budget atau tahun sebelumnya.
• K2 = Kuantitas produk yang sesungguhnya dijual.
• Bila (HPP2 – HPP1) = positif, ada kenaikan biaya (HPP) artinya merugikan.
• Sebaliknya bila (HPP2 – HPP1) negatif menguntungkan
4. Cost Volume Variance
• Yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan kwantitas/volume yang dijual atau yang diproduksi.
• (K2 – K1) HPP1
• K2 = kuantitas produk yang sesungguhnya dijual/dihasilkan.
• K1 = Kuantitas produk menurut bdget (tahun sebelumnya).
• HPP1 = HPP persatuan barang menurut budget
• Bila (K2 – K1) = positif, merugikan dan sebaliknya

~ Modal Kerja ~

PENGERTIAN
Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen kas, manajemen piutang manajemen persediaan.Terdapat tiga konsep definisi modal kerja yaitu :
• Konsep kuantitatif: Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
• Konsep kualitatif: Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek )
 • Konsep fungsional: Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.

TUJUAN DAN SUMBER MODAL KERJA
 Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal…
1. Hasil operasi perusahaan.
2. Keuntungan dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
3. Penjualan aktiva tidak lancar 4. Penjualan saham atau obligasi

SEBAB PERUBAHAN MODAL KERJA
—> Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
 —> Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan bertambah
 —> Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
—> Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
 —> Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
 —> Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
—> Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.

MANFAAT MANAJEMEN MODAL KERJA
 • Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
 • Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
• Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
• Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
• Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja LAPORAN MODAL KERJA Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-peubahan posisi keuangan perusahaan tersebut

Senin, 23 April 2012

BREAK EVENT POINT (BEP)

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.

BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah :
1. alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4 Menganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual.
Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya. Dalam menyusun perhitungan BEP , kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu :
1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali
2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan
3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli Adapun rumus untuk menghitung Break Even Point ada 2 yaitu :
1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point . Total Fixed Cost : Harga jual per unit dikurangi variable cost Contoh : Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200,000,- Variable cost Rp.5,000 / unit Harga jual Rp. 10,000 / unit Maka BEP per unitnya adalah Rp.200,000 / 10.000-5000 = 40 units Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 41, maka took itu mulai memperoleh keuntungan

Selasa, 03 April 2012

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

Subjek laporan perubahan kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedang subjek laporan
laba rugi adalah penghasilan yang direalisasi atau diperoleh dan biaya yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau belum dan apakah biaya-
biaya itu sudah di bayar per kas atau belum. Kalau dasar yang digunakan dalam menyusun
laporan laba rugi tersebut adalah dasar tunai atau cash basis, dimana penghasilan baru diakui
kalau sudah di terima uangnya dan biaya diakui kalau sudah di bayar tunai per kas, dalam hari ini
laporan laba rugi menunjukan sumber kas yang berasal dari operasi. Perlu diperhatikan bahwa
sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula penggunaannya tidak hanya untuk membiayai operasi. Oleh karena itu, laporan sumber dan penggunaan kas (laporan penggunaan kas) sifatnya atau scopenya lebih luas dari pada laporan laba rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accruals basis.Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat di gunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
# Sumber Kas
Kas merupakan ktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya (sumber-sumbernya) maupun penggunaannya (pengeluarannya). Penerima dan pengeluaran suatu perusahaan ada yang bersifat rutin dan terus-menerus dan ada pula yang bersifat insidentil atau tidak terus-menerus.
Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
c. Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
d. Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena ada penjualan dan sebagainya.
e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.
f. Keuntunga dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan
# Penggunaan Kas
Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut :
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
c. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
d. Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
e. Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya.
f. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana untuk menutup kerugian tersebut. Timbulnya utang sebenarnya merupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutup kerugian tersebut.
Sumber penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dagangan maupun jasa bila dipertemukan dengan biaya operasi maka secara neto akan diperoleh sumber kas yang berasal dari operasi (laporan laba rugi dasar tunai). Akan tetapi, pada umumnya perusahaan menyusun laporan laba rugi dengan menggunakan dasar waktu, oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan dalam laporan laba rugi harus disesuaikan sehingga menjadi hasil operasi berdasarkan tunai (cash basis).

# Pengeluaran Kas
Transaksi pengeluaran kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan Asset berupa kas yang dimiliki perusahaan berkurang. Transaksi pengeluaran kas dicatat melalui formulir electronik pengeluaran kas berdasarkan bukti-bukti transaksi yang mendukung seperti bukti penerimaan barang, Order pembelian dll dan dibukukan oleh komputer melalui jurnal pengeluaran Kas. Pengurangan kas yang disebabkan oleh beban usaha seperti bunga, selisih kurs lainnya dicatat pada memorial. Setiap penerimaan kas diprint-out sebagai voucher pengeluaranan kas. dan bersama dokumen bukti pendukung segera didistribusikan ke bagian buku besar paling lambat 1 x 24 jam
Pengisian kas kecil adalah pengeluaran kas untuk mengganti dana kas kecil yang telah digunakan pada periode tertentu sehingga dicatat sebagai pengeluaran kas. Dengan asumsi tersebut pengisian kas kecil digolongkan sebagai transaksi pengeluaran kas sehingga pengisian kas kecil dicatat pada Jurnal pengeluaran kas dengan mendebet kelompok biaya setalah dirangkum dari buku kas kecil. (Dalam buku besar pengeluaran kas kecil setelah dikelompokan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas)Jurnal Transaksi pengeluaran kas dicatat berdasarkan catatan pada form transaksi pengeluaran Kas yang di entry oleh bagian administrasi keuangan melalui aplikasi Kas selanjutnya, bagian buku besar memvalidasi setiap vouche pengeluaran kas serta kelengkapan dokumen pendukung selanjutnya memilih menu posting untuk membukukannya ke buku besar. (Transaksi yang belum jatuh tempo tidak diposting). Transaksi yang telah diposting secara automatis menjadi read Only. Bentuk umum jurnal pengeluaran kas
Utang 999,999.99
Aktiva 999,999.99
Deposito 999,999.99
Pinjaman /Uang muka 999,999.99
Persediaan/Pembelian 999,999.99
Biaya 999,999.99
Pos Debet lainnya 999,999.99
Kas/Bank 999,999.99


Contoh Soal budget kas
* Seorang pengusaha angkutan bus antar kota bermaksud akan menambah armada kendaraannya dengan sebuah bus lagi mulai awal tahun 2003. Berikut ini adalah beberapa informasi yang berhubungan dengan rencana penambahan sebuah bus tersebut.
a. Harga sebuah bus lengkap (siap pakai) Rp 20.000.000
b. Umur ekonomis diperkirakan tiga tahun, dan pada akhir tahun ketiga, diperkirakan masih dapat dijual dengan harga Rp 2.000.000-
c. Tahun pertama dan kedua, bus tersebut diperkirakan setiap tahunnya dapat menghasilkan laba neto sesudah pajak sebesar Rp 3.500.000,-. Pada tahun ketiga diperkirakan dapat menghasilkan laba neto sesudah pajak sebesar Rp1.500.000,-
d. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah garis lurus.
e. Discount rate ditetapkan sebesar 20%.
Dari data dan informasi tersebut saudara diminta menilai apakah usul atau rencana penambahan sebuah bus tersebut dapat dibenarkan atau tidak jikalau mempergunakan metode Net Present Value.
# Siklus Kas
Siklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang dibutuhkan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan. Siklus ini dimulai dengan permintaan oleh pelanggan dan berakhir dengan perubahan atau jasa menjadi piutang usaha dan akhirnya menjadi uang tunai. Didalam penerimaan dan pengeluaran kas terdapat 5 siklus yang secara langsung mempunyai hubungan dengan saldo rekening kas, yaitu :
Siklus pendanaan
Siklus pengeluaran
Siklus Investasi
Siklus pendanaan
Siklus Jasa jasa Personel
Siklus produksi tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan penyajian saldo rekening kas, meskipun diakui secara langsung hubungan tersebut ada. Transaksi yang mempengaruhi siklus kas mempunyai mutasi yang tinggi, hal ini dikarenakan kas yang menyangkut aktiva yang terkait dengan pengukuran nilai bersifat sangat likuid. Ini berarti resiko melekat dalam siklus ini sangat tinggi. Semakin tinggi volume transaksi yang terbentuk, maka akan meningkat pula resiko yang melekat dalam penyajian rekening kas dalam neraca.

Senin, 19 Maret 2012

Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu ANALISA HORIZONTAL dan ANALISA VERTIKAL. Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, seingga akan diketahui perkembangannya. Metode horizontal ini disebut juga metode analisa dinamis. Analisa vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisa vertikal ini disebut juga sebagai metode analisa yang stastis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya.
Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan:
¨ Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
¨ Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah.
¨ Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
¨ Perbandingan yang dinyatakan dalam prosentase.
¨ Prosentase dari total.
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan perusahaan yang dinyatakan dalam prosetase (trend percentase analysis), adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah meunjukkan tendensi tetap, naik bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkn dengan jumlah penjualannya.
4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, adalah analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas, adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisa Rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa Break Even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
PENYEBAB TERJADI KENAIKAN ATAU PENURUNAN RASIO
Perubahan keuangan dapat ditinjau dari komposisi neraca - jumlah aset dan kewajiban, dari laporan laba rugi – jika perusahaan terus menerus rugi, dan dari laporan arus kas – jika arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar. Sedangkan teori resiko kredit yang dipaparkan dapat diartikan bahwa kegagalan berhubungan dengan struktur modal dan struktur modal berkaitan dengan kondisi ekonomi. Jika ekonomi buruk hutang akan meningkat karena tingkat bunga meningkat. Akhirnya perusahaan akan gagal.
Faktor ekonomi meliputi kelemahan industri dan lokasi yang buruk. Faktor keuangan meliputi hutang yang terlalu banyak dan modal yang tidak memadai. Pentingnya faktor-faktor yang berbeda ini bervariasi dari waktu ke waktu, bergantung beberapa hal seperti keadaan ekonomi dan tingkat suku bunga.

Berdasarkan sumber datanya maka angka rasio dapat dibedakan antara :
a. Rasio - rasio neraca ( balance sheet ratios ) yang tergolong dalam katagori ini adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca,misalnya current ratio, acid test ratio.
b. Rasio - rasio laporan laba rugi ( income statement ratios ) yaitu angka – angka rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb.
c. Rasio - rasio anatar laporan ( interstatement ratios ) adalah semua angka rasio yang penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan laba rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.

LAPORAN KEUANGAN

• Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada hakikatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
• Tujuan & Syarat Laporan Keuangan
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan:
1. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan (termasuk bank) pada suatu saat tertentu.
2. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
3. Informasi keuangan yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan potensi perusahaan.
4. Informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan.
Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat seperti dibawah ini:
• Relevan : Data yang diolah dan disajikan dalam laporan keuangan hanyalah data yang ada kaitannya dengan transaksi yang bersangkutan. Data yang tidak perlu diungkapkan dan tidak ada kaitannya dengan kegiatan perusahaan tidak perlu disajikan.
• Jelas dan dapat dimengerti : Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan harus ditampilkan dengan cara sedemikian rupa hingga jelas dapat dipahami dan dimengerti oleh semua pembaca laporan keuangan. Dengan demikian, para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan yang relevan dari informasi yang dibaca.
• Dapat diuji kebenarannya : Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri kepada bukti asalnya, baik dalam bentuk dokumen dasar, formulir berharga, maupun fisik aktiva bersangkutan. Semua data dan informasi yang disajikan harus dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen perusahaan.
• Netral : Laporan keuangan haruslah disajikan untuk dapat dipergunakan oleh semua pihak. Laporan keuangan tidak ditujukan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu, sehingga harus dibuat lebih dari satu macam laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan informasi para pemakai. Laporan keuangan yang disajikan harus dibuat tidak bias atau harus netral sehingga semua pihak dapat mempergunakannya.
• Tepat waktu : Laporan keuangan harus memiliki periode pelaporan, sehingga jelas batas pelaporan dari posisi harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari perusahaan yang akan dilaporkan. Waktu penyajiannya harus dinyatakan dengan jelas dan disajikan dalam batas waktu yang wajar, dalam arti tidak terlalu terlambat sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan yang sifatnya manajerial maupun teknikal.
• Dapat diperbandingkan : Laporan keuangan yang disajikan harus dapat diperbandingkan dengan periode-periode sebelumnya sebagai dasar untuk mengikuti perkembangan arah (trend) dari harta, hutang, modal, pendapatan, serta biaya. Dasar dari laporan yang dapat diperbandingkan adalah penerapan prinsip akuntansi secara konsisten.
• Lengkap : Data yang disajikan dalam informasi akuntansi, baik dalam neraca, ikhtisar laba-rugi, maupun ikhtisar posisi keuangan, haruslah lengkap sehingga tidak memberikan informasi yang menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan. Keutuhan data akuntansi merupakan syarat mutlak bagi tercapainya azas relevan.

• Keterbatasan Laporan Keuangan
Keterbatasan laporan keuangan diantaranya adalah:
1. Bersifat histories, sehingga mungkin sudah tidak relevan lagi dengan keadan sekarang.
2. Bersifat umum dan bukan untuk tiap-tiap pemakai
3. Didasarkan atas perkiraan kebutuhan pemakai.
4. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan uang dan perubahan nilai uang tidak tercermin dalam laporan keuangan
5. Memakai konsep konservatisme dalam menghadapi ketidakpastian sehingga tidak terlepas dari pemakaian pertimbangan dan taksiran-taksiran.

PENGARUH LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PEMERIKSAAN AKUNTAN
Dalam melaksanakan pemeriksaan, auditor tidak dapat terlepas dari data laporan keuangan. Data tersebut harus verifiabel. Data dikatakan veńfiabel bila dua atau lebih pemeriksa yang independen memperoleh hasil/pendapat yang tidak berbeda dalam pemeriksaan yang sama.
Dapat terujinya bukti berkaitan erat dengan tersedianya bukti dan validitas (keshohihan) bukti. Dalam beberapa hal bukti dapat teruji, jika mampu dibuktikan kebenaran di dalam penyajian atau yang digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan klien. Akuntan pemeriksa menentukan dasar yang layak untuk menentukan pendapatnya atas laporan keuangan yang diaudit. Dalam melakukan pengujian akuntan pemeriksa harus menentukan jumlah bukti keshohihan dan keabsahan data akuntansi.
MANFAAT PEMERIKSAAN YANG BERSIFAT EKONOMIS
Bagi orang-orang yang tidak memahami keadaan-keadaan diatas akan menganggap bahwa pemeriksaan laporan keuangan adalah tindakan yang tidak perlu. Hal ini dikarenakan orang tersebut tidak mampu melihat manfaat lain atas pemeriksaan laporan keuangan, tetapi hanya memandang dari banyaknya uang yang hams dikeluarkan oleh perusahaan. Meskipun biaya pemeriksaan tinggi, banyak sekalí manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan seperti:
1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan Dengan adanya pemeriksaan mengakibatkan berkurangnya resiko kesalahan. Perusahaan besar yang sudah go-public dapat memperoleh ijin untuk masuk ke pasar modal, sedangkan bagi perusahaan kecil dapat meningkatkan kredibilitas atau semakin dipercaya oleh investor maupun kreditor.
2. Meningkatkan efisiensi dan kejujuran
Pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan, sehingga pengaruh manajemen di dalam penyusunan laporan keuangan berkurang. Misalnya, penggelapan aktiva atau penyalahgunaan aktiva semakin berkurang. Tindak lanjut dari masalah ini adalah semakin terbukanya lingkungan yang ada di perusahaan.
3. Meningkatkan efisiensi atas operasional perusahaan
4. Mendorong efisiensi pasar modal
Dalam memahami esensi atau pokok pemeriksaan laporan keuangan, hal pokok yang harus diketahui adalah pemisahan tanggungj awab antara manajemen dengan pemeriksa independen. Tanggung j awab yang utama antara manajemen dan auditor adalah sebagai berikut:
1. Manajemen bertanggung jawab atas pernbuatan dan isi laporan keuangan yang dimuat dalam pernyataan­pernyataan manajemen.
2. Pemeriksa independen bertanggung jawab untuk memberikan pendaat atas kewajaran laporan keuangan. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya manajemen diwajibkan untuk membuat struktur pengendalian internal yang mampu menjaga aktiva dan menjamin penyusunan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Kriteria yang hams dipatuhi oleh manajemen adalah prinsip akuntansi yang lazim, sedangkan auditor wajib mematuhi norma pemeriksaan akuntan. '