Senin, 30 April 2012

ANALISIS PERUBAHAN LABA KOTOR

Perubahan dalam laba kotor (gross profit)perlu dianalisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan tersebut, baik perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang merugikan (penurunan).
• Pada dasarnya perubahan laba kotor itu
disebabkan oleh 2 faktor yaitu :
1.Faktor Penjualan
2.Faktor Harga PokokPenjualan
Laba kotor = Penjualan - HPP
 1. Hasil penjualan dapat disebabkan oleh :
• - a. perubahan harga jual persatuan produk
• - b. Perubahan kuantitas atau volume produk
yang dijual/dihasilkan.
 2.Perubahan Harga Pokok Penjualan dapat
disebabkan :
• -a. Perubahan harga pokok rata-rata
persatuan
• - b. Perubahan kuantitas atau volume produk
yang dijual.

Faktor Penyebab Perubahan Laba Kotor :
1. Perubahan Harga Jual (Sales Price Variance).
2. Perubahan Kwantitas produk yang dijual  (sales volume variance).
3. Perubahan Harga Pokok Penjualan per satuan produk (cost price variance)
4. Perubahan kwantitas harga Pokok penjualan (cost volume variance)

1. Sales Price Variance
• Perubahan harga jual yaitu adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan
harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya.
• (HJ2 – HJ1)K2
• HJ1 = Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
• HJ2 = Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya.
• K2 = Kuantitas atau volume produk yang sesungguhnya dijual
• Apabila (HJ2 –HJ1) menunjukan angka positif berarti ada kenaikan harga, menguntungkan.
• Sebaliknya bila (hj2-hj1) negatif berarti ada penurunan harga jual dan menunjukan keadaan yang merugikan.

2. Sales Volume Variance
• Perubahan kuantitas produk yang dijual yaitu adanya perbedaan antara kuantitas produk yang
direncanakan/tahun sebelumnya dengan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual (direalisir).
• (K2 – K1) HJ1
• K2 = Kuantitas penjualan sesungguhnya
• K1 = Kuantitas penjualan yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya.
• HJ 1= Harga jual per satuan produk yang dibudgetkan (tahun sebelumnya)
• Bila (K2 –K1) menghasilkan angka positif berarti adanya peningkatan penjualan, menguntungkan.
• Bila (K2 – K1) negatif menunjukan adanya penurunan kuantitas penjualan, merugikan.

3. Cost Price Variance
• Perubahan Harga Pokok Penjualan Persatuan Yaitu adanya perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk menurut budget atau tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya.
• (HPP2 – HPP1) K2
• HPP2 = HPP yang sesungguhnya
• HPP1 = HPP menurut budget atau tahun sebelumnya.
• K2 = Kuantitas produk yang sesungguhnya dijual.
• Bila (HPP2 – HPP1) = positif, ada kenaikan biaya (HPP) artinya merugikan.
• Sebaliknya bila (HPP2 – HPP1) negatif menguntungkan
4. Cost Volume Variance
• Yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan kwantitas/volume yang dijual atau yang diproduksi.
• (K2 – K1) HPP1
• K2 = kuantitas produk yang sesungguhnya dijual/dihasilkan.
• K1 = Kuantitas produk menurut bdget (tahun sebelumnya).
• HPP1 = HPP persatuan barang menurut budget
• Bila (K2 – K1) = positif, merugikan dan sebaliknya

~ Modal Kerja ~

PENGERTIAN
Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen kas, manajemen piutang manajemen persediaan.Terdapat tiga konsep definisi modal kerja yaitu :
• Konsep kuantitatif: Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
• Konsep kualitatif: Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek )
 • Konsep fungsional: Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income.

TUJUAN DAN SUMBER MODAL KERJA
 Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal…
1. Hasil operasi perusahaan.
2. Keuntungan dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
3. Penjualan aktiva tidak lancar 4. Penjualan saham atau obligasi

SEBAB PERUBAHAN MODAL KERJA
—> Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
 —> Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan bertambah
 —> Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
—> Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
 —> Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
 —> Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
—> Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.

MANFAAT MANAJEMEN MODAL KERJA
 • Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
 • Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
• Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
• Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
• Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja LAPORAN MODAL KERJA Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-peubahan posisi keuangan perusahaan tersebut

Senin, 23 April 2012

BREAK EVENT POINT (BEP)

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.

BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah :
1. alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3 Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4 Menganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti

Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, kompenen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah, Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual.
Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya. Dalam menyusun perhitungan BEP , kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari rumus BEP yaitu :
1. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha, perabotan, komputer dll. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak menjual sama sekali
2. Variable cost (biaya variable) yaitu biaya yang timbul dari setiap unit penjualan contohnya setiap 1 unit terjual, kita perlu membayar komisi salesman, biaya antar, biaya kantong plastic, biaya nota penjualan
3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli Adapun rumus untuk menghitung Break Even Point ada 2 yaitu :
1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point . Total Fixed Cost : Harga jual per unit dikurangi variable cost Contoh : Fixed Cost suatu toko lampu : Rp.200,000,- Variable cost Rp.5,000 / unit Harga jual Rp. 10,000 / unit Maka BEP per unitnya adalah Rp.200,000 / 10.000-5000 = 40 units Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even point. Pada pejualan unit ke 41, maka took itu mulai memperoleh keuntungan

Selasa, 03 April 2012

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

Subjek laporan perubahan kas adalah sumber dan penggunaan kas, sedang subjek laporan
laba rugi adalah penghasilan yang direalisasi atau diperoleh dan biaya yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah penghasilan itu sudah diterima uangnya atau belum dan apakah biaya-
biaya itu sudah di bayar per kas atau belum. Kalau dasar yang digunakan dalam menyusun
laporan laba rugi tersebut adalah dasar tunai atau cash basis, dimana penghasilan baru diakui
kalau sudah di terima uangnya dan biaya diakui kalau sudah di bayar tunai per kas, dalam hari ini
laporan laba rugi menunjukan sumber kas yang berasal dari operasi. Perlu diperhatikan bahwa
sumber kas tidak hanya dari operasi tetapi masih banyak sumber penerimaan kas lainnya, begitu pula penggunaannya tidak hanya untuk membiayai operasi. Oleh karena itu, laporan sumber dan penggunaan kas (laporan penggunaan kas) sifatnya atau scopenya lebih luas dari pada laporan laba rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accruals basis.Laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat di gunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan sumber dan penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
# Sumber Kas
Kas merupakan ktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya (sumber-sumbernya) maupun penggunaannya (pengeluarannya). Penerima dan pengeluaran suatu perusahaan ada yang bersifat rutin dan terus-menerus dan ada pula yang bersifat insidentil atau tidak terus-menerus.
Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.
c. Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
d. Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena ada penjualan dan sebagainya.
e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.
f. Keuntunga dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan
# Penggunaan Kas
Adapun penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut :
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
c. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
d. Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi, advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
e. Pengeluaran kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya.
f. Adanya kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana untuk menutup kerugian tersebut. Timbulnya utang sebenarnya merupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutup kerugian tersebut.
Sumber penerimaan kas yang berasal dari penjualan barang dagangan maupun jasa bila dipertemukan dengan biaya operasi maka secara neto akan diperoleh sumber kas yang berasal dari operasi (laporan laba rugi dasar tunai). Akan tetapi, pada umumnya perusahaan menyusun laporan laba rugi dengan menggunakan dasar waktu, oleh karena itu laba bersih yang dilaporkan dalam laporan laba rugi harus disesuaikan sehingga menjadi hasil operasi berdasarkan tunai (cash basis).

# Pengeluaran Kas
Transaksi pengeluaran kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan Asset berupa kas yang dimiliki perusahaan berkurang. Transaksi pengeluaran kas dicatat melalui formulir electronik pengeluaran kas berdasarkan bukti-bukti transaksi yang mendukung seperti bukti penerimaan barang, Order pembelian dll dan dibukukan oleh komputer melalui jurnal pengeluaran Kas. Pengurangan kas yang disebabkan oleh beban usaha seperti bunga, selisih kurs lainnya dicatat pada memorial. Setiap penerimaan kas diprint-out sebagai voucher pengeluaranan kas. dan bersama dokumen bukti pendukung segera didistribusikan ke bagian buku besar paling lambat 1 x 24 jam
Pengisian kas kecil adalah pengeluaran kas untuk mengganti dana kas kecil yang telah digunakan pada periode tertentu sehingga dicatat sebagai pengeluaran kas. Dengan asumsi tersebut pengisian kas kecil digolongkan sebagai transaksi pengeluaran kas sehingga pengisian kas kecil dicatat pada Jurnal pengeluaran kas dengan mendebet kelompok biaya setalah dirangkum dari buku kas kecil. (Dalam buku besar pengeluaran kas kecil setelah dikelompokan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas)Jurnal Transaksi pengeluaran kas dicatat berdasarkan catatan pada form transaksi pengeluaran Kas yang di entry oleh bagian administrasi keuangan melalui aplikasi Kas selanjutnya, bagian buku besar memvalidasi setiap vouche pengeluaran kas serta kelengkapan dokumen pendukung selanjutnya memilih menu posting untuk membukukannya ke buku besar. (Transaksi yang belum jatuh tempo tidak diposting). Transaksi yang telah diposting secara automatis menjadi read Only. Bentuk umum jurnal pengeluaran kas
Utang 999,999.99
Aktiva 999,999.99
Deposito 999,999.99
Pinjaman /Uang muka 999,999.99
Persediaan/Pembelian 999,999.99
Biaya 999,999.99
Pos Debet lainnya 999,999.99
Kas/Bank 999,999.99


Contoh Soal budget kas
* Seorang pengusaha angkutan bus antar kota bermaksud akan menambah armada kendaraannya dengan sebuah bus lagi mulai awal tahun 2003. Berikut ini adalah beberapa informasi yang berhubungan dengan rencana penambahan sebuah bus tersebut.
a. Harga sebuah bus lengkap (siap pakai) Rp 20.000.000
b. Umur ekonomis diperkirakan tiga tahun, dan pada akhir tahun ketiga, diperkirakan masih dapat dijual dengan harga Rp 2.000.000-
c. Tahun pertama dan kedua, bus tersebut diperkirakan setiap tahunnya dapat menghasilkan laba neto sesudah pajak sebesar Rp 3.500.000,-. Pada tahun ketiga diperkirakan dapat menghasilkan laba neto sesudah pajak sebesar Rp1.500.000,-
d. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah garis lurus.
e. Discount rate ditetapkan sebesar 20%.
Dari data dan informasi tersebut saudara diminta menilai apakah usul atau rencana penambahan sebuah bus tersebut dapat dibenarkan atau tidak jikalau mempergunakan metode Net Present Value.
# Siklus Kas
Siklus penjualan dan penerimaan kas meliputi keputusan dan proses yang dibutuhkan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan. Siklus ini dimulai dengan permintaan oleh pelanggan dan berakhir dengan perubahan atau jasa menjadi piutang usaha dan akhirnya menjadi uang tunai. Didalam penerimaan dan pengeluaran kas terdapat 5 siklus yang secara langsung mempunyai hubungan dengan saldo rekening kas, yaitu :
Siklus pendanaan
Siklus pengeluaran
Siklus Investasi
Siklus pendanaan
Siklus Jasa jasa Personel
Siklus produksi tidak mempunyai hubungan secara langsung dengan penyajian saldo rekening kas, meskipun diakui secara langsung hubungan tersebut ada. Transaksi yang mempengaruhi siklus kas mempunyai mutasi yang tinggi, hal ini dikarenakan kas yang menyangkut aktiva yang terkait dengan pengukuran nilai bersifat sangat likuid. Ini berarti resiko melekat dalam siklus ini sangat tinggi. Semakin tinggi volume transaksi yang terbentuk, maka akan meningkat pula resiko yang melekat dalam penyajian rekening kas dalam neraca.